anak sakit

Post thumbnail

Setiap ibi yanng memiliki anak pasti tidak menginginkan anaknya sakit. Baik itu demam, batu, pilek dan lain sebagainya. Kekuatiran seorang ibu terletak pada ketika si buah hati tiba-tiba sakit. Apalagi jika si anak mengalami demem tinggi, kondisi ini menunjukkan bahwa si anak mengalami hal yang tidak beres pada tubuhnya. Jika sudah mengalami demam, si anak akan terlihat lemas, tidak nafsu makan bahkan sering rewel dan terlihat sangat manja dari biasanya. Jika suhu badannya lebih dari 36derajat celcius maka setiap orang tua pasti akan melakukan pertolongan pertama pada anak yaitu memberikan obat demam anak atau mengompres si anak. Jika hal tersebut tidak membuat panasnya menurun, maka setiap orang tua akan segera membawa si anak ke dokter atau klinik terdekat.

Jika seorang anak sudah demam, sebaiknya para ibu jangan selalu menganggap remeh pada penyakit ini. Demam memang merupakan penyakit yang sering terjadi pada semua orang. Tapi jika di alami anak-anak, demam bisa berbahaya jika tidak segera di atasi dengan baik. Jika ini demam biasa, maka demam ini akan turun dengan sendirinya tanpa menggunakan obat-obatan. Maka dari itu, para orang tua harus lebih cermat mengenai kondisi si anak jika sudah menunjukkan gejala-gejala demam atau penyakit lainnya.

Mengatasi demam pada anak juga bisa dilakukan di rumah untuk melakukan pertolongan pertama yaitu memberikan kompres pada anak menggunakan kain yang sudah direndam dengan air biasa selama 20-30 menit sampai suhu tubuh si anak turun sedikit demi sedikit. Lalu jangan memakaikan si anak dengan baju yang tebal. Karena jika memakai pakaian tebal maka tubuh si anak akan sulit mengeluarkan panas dan ini akan membuat panasnya sult mereda.

Jika cara-cara tersebut tidak efektif, maka para orang tua bisa membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Menurunkan demam biasa pada anak sebenarnya juga bisa di lakukan di rumah. Tetapi itu juga perlu di bantu dengan pantauan dan penjagaan dari orang tua. Karena jika anak sedang tidak enak badan atau sakit makan si anak akan tampak manja dari biasanya> Jika hal tersebut terjadi, maka si ibu harus extra sabar menhadapi jika anak dalam kondisi seperti ini. Karena jika ingin menjadi peran orang tua tidaklah mudah jika di lihat tetapi tidak di pahami.


Saat anak sakit, orang tua ingin bayinya cepat sembuh. Tak jarang, orang tua beranggapan bahwa penggunaan antibiotik pada anak dapat mempercepat proses penyembuhan. Bahkan, penggunaan antibiotik yang sembarangan bahkan bisa berakibat fatal.

Haruskah Antibiotik Diberikan pada Anak?

Masih banyak yang salah paham bahwa antibiotik adalah “obat ajaib” yang bisa mempercepat penyembuhan. Namun, ini tidak terjadi.

Antibiotik anak, bahkan yang berusia 1 tahun atau lebih muda, mungkin diperlukan jika dokter mendiagnosis penyakit sebagai infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih atau sinusitis bakteri.

Antibiotik diberikan untuk mengobati infeksi bakteri. Anda tidak dapat membeli antibiotik di apotek. Antibiotik harus diberikan atas resep dokter.

Antibiotik bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan dan reproduksi bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti demam karena flu, tidak berpengaruh pada anak ketika antibiotik diberikan.

Ketika seorang anak menderita pilek parah, orang tua terkadang kecewa karena dokter tidak meresepkan antibiotik untuk anak-anak. Padahal, antibiotik hanya untuk infeksi bakteri.

Secara umum, flu dengan gejala batuk dan pilek dimulai dengan infeksi virus. Oleh karena itu, pemberian antibiotik pada anak yang sedang pilek tidak selalu diindikasikan. Faktanya, batuk dan pilek yang disebabkan oleh infeksi virus dapat hilang dengan sendirinya dengan obat-obatan yang dijual bebas.

Pemberian antibiotik untuk infeksi virus justru dapat menimbulkan resistensi (kekebalan) terhadap bakteri. Akibatnya, efek samping antibiotik seperti diare bisa terjadi pada anak.

Biasanya, dokter akan memeriksa untuk melihat apakah rasa sakit yang dialami anak tersebut berasal dari infeksi virus atau bakteri. Jika demam anak Anda hanya berlangsung selama satu atau dua hari, dokter umumnya tidak akan langsung memberikan antibiotik kecuali ada tes lain untuk memastikannya.

Dokter Anda mungkin memberi Anda antibiotik jika Anda melihat gejala infeksi bakteri. Hal ini membuat penggunaan antibiotik pada anak lebih tepat dan dapat mencegah efek samping yang tidak perlu.

Jangan dipakai begitu saja, ini bahaya antibiotik untuk anak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan juga dapat menyebabkan bakteri resisten antibiotik (resistensi antibiotik).

Resistensi bakteri adalah suatu kondisi dimana bakteri tidak dapat lagi dihancurkan oleh antibiotik yang sama. Ini berarti Anda akan memerlukan antibiotik lain untuk mengobati kondisi Anda. Tak jarang, sifat antibiotik ini “lebih keras” dan lebih mahal.

The Oman Medical Journal menyatakan bahwa resistensi bakteri memperumit pengobatan infeksi yang sebelumnya efektif dan murah. Akibatnya, jumlah orang sakit, angka kematian, dan biaya kesehatan meningkat.

Tidak hanya itu, jika Anda mendapatkan antibiotik dari dokter, biasanya ada tulisan “buang” di kemasan obat. Hal ini menandakan bahwa antibiotik harus dihentikan dan diminum sesuai petunjuk dokter.