Keluarga

Post thumbnail

Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh berbagai negara, pergaulan bebas memberikan banyak dampak buruk bagi setiap individu atau bahkan suatu generasi. Pergaulan bebas bukan berarti memiliki kebebasan dalam bergaul kepada suatu individu atau kelompok tertentu, melainkan pergaulan yang di mana kegiatan yang dilakukan secara bebas, tidak peduli hal tersebut merupakan hal yang buruk.

Tentu seseorang atau suatu kelompok menjalani pergaulan bebas dengan pengaruh tertentu. Namun, kebanyakan orang yang menjalaninya tidak menyadari akan dampak buruk dari pergaulan bebas tersebut. Tentu ada banyak hal atau alasan mereka terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Beberapa di antaranya yakni:

  • Tidak memiliki pengetahuan atau pemahaman mengenai dampak buruk dari pergaulan bebas. Bisa dikatakan hal tersebut bukan murni kesalahan mereka akan hal itu. Ketidaktahuan mengenai pergaulan bebas bisa dikarenakan oleh kurangnya ilmu atau pendidikan yang diberikan kepada orang tersebut dari orang sekitar atau bahkan orang tuanya sendiri.
  • Lebih nyaman bergabung dengan kelompok yang melakukan pergaulan bebas. Mereka berpikir bahwa hanya kelompok tersebutlah (yang menjalani pergaulan bebas) yang dapat menerima kehadiran mereka dan membuat mereka merasakan suatu kenyamanan yang mereka inginkan yang tidak bisa mereka dapatkan dari individu ataupun suatu kelompok lainnya.
  • Lebih menyukai hal-hal yang dilakukan dalam pergaulan bebas. Yah, mungkin mereka menyadari akan dampak buruk dari suatu pergaulan bebas, namun mereka tetap memilih perbuatan yang buruk tersebut.

Beberapa hal-hal yang dilakukan dalam pergaulan bebas, yakni:

1. Seks bebas

Seks bebas dapat diartikan dengan tindakan seksual yang dilakukan di luar pernikahan atau bahkan dilakukan di bawah umur. Seks bebas tentu terjadi karena keinginan dari kedua pihak. Salah satu dampak buruk dari seks bebas adalah terjadinya kehamilan diluar pernikahan. Belum tentu kedua pihak ingin bertanggung jawab mengenai kehamilan tersebut. Bisa jadi sang pria tidak ingin menikahinya, bisa juga sang wanita memilih untuk menggugurkan kandungannya.

2. Mengonsumsi obat-obatan terlarang

Kegiatan yang dilakukan dalam pergaulan bebas juga dapat beupa mengonsumsi obat-obatan terlarang. Obat-obatan seperti narkoba dapat memberikan dampak buruk bagi pengguna, salah satunya adalah ketergantungan mengonsumsinya. Pengguna yang sudah kecanduan akan terus berusaha mendapatkan obat tersebut demi mengonsumsinya. Tidak peduli hal apa yang akan dilakukannya demi mendapatkan obat tersebut.

3. Melakukan tindakan seperti mambuat onar di tempat umum

Banyak juga tindakan membuat onar yang dilakukan dalam pergaulan bebas, beberapa di antaranya yakni melakukan balap liar, melakukan pencurian seperti melakukan pembegalan, melukai orang lain secara bebas, dan lain-lain.

Pergaulan bebas bukan hanya merugikan diri mereka sendiri, namun orang yang tidak menjalani pergaulan bebas juga dapdat terkena dampak buruknya. Oleh karena itu, hindari pergaulan bebas dan sebarkanlah kebaikan.

“Jika lingkungan sekitarmu terdapat banyak ketidakbaikan, maka jadilah seperti bunga teratai indah yang bahkan dapat tumbuh dan mekar di lingkungan yang terlihat tidak baik.” ~ Ir. Ricky Tanaka

~ RT


Saat anak sakit, orang tua ingin bayinya cepat sembuh. Tak jarang, orang tua beranggapan bahwa penggunaan antibiotik pada anak dapat mempercepat proses penyembuhan. Bahkan, penggunaan antibiotik yang sembarangan bahkan bisa berakibat fatal.

Haruskah Antibiotik Diberikan pada Anak?

Masih banyak yang salah paham bahwa antibiotik adalah “obat ajaib” yang bisa mempercepat penyembuhan. Namun, ini tidak terjadi.

Antibiotik anak, bahkan yang berusia 1 tahun atau lebih muda, mungkin diperlukan jika dokter mendiagnosis penyakit sebagai infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih atau sinusitis bakteri.

Antibiotik diberikan untuk mengobati infeksi bakteri. Anda tidak dapat membeli antibiotik di apotek. Antibiotik harus diberikan atas resep dokter.

Antibiotik bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan dan reproduksi bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, seperti demam karena flu, tidak berpengaruh pada anak ketika antibiotik diberikan.

Ketika seorang anak menderita pilek parah, orang tua terkadang kecewa karena dokter tidak meresepkan antibiotik untuk anak-anak. Padahal, antibiotik hanya untuk infeksi bakteri.

Secara umum, flu dengan gejala batuk dan pilek dimulai dengan infeksi virus. Oleh karena itu, pemberian antibiotik pada anak yang sedang pilek tidak selalu diindikasikan. Faktanya, batuk dan pilek yang disebabkan oleh infeksi virus dapat hilang dengan sendirinya dengan obat-obatan yang dijual bebas.

Pemberian antibiotik untuk infeksi virus justru dapat menimbulkan resistensi (kekebalan) terhadap bakteri. Akibatnya, efek samping antibiotik seperti diare bisa terjadi pada anak.

Biasanya, dokter akan memeriksa untuk melihat apakah rasa sakit yang dialami anak tersebut berasal dari infeksi virus atau bakteri. Jika demam anak Anda hanya berlangsung selama satu atau dua hari, dokter umumnya tidak akan langsung memberikan antibiotik kecuali ada tes lain untuk memastikannya.

Dokter Anda mungkin memberi Anda antibiotik jika Anda melihat gejala infeksi bakteri. Hal ini membuat penggunaan antibiotik pada anak lebih tepat dan dapat mencegah efek samping yang tidak perlu.

Jangan dipakai begitu saja, ini bahaya antibiotik untuk anak

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan berlebihan juga dapat menyebabkan bakteri resisten antibiotik (resistensi antibiotik).

Resistensi bakteri adalah suatu kondisi dimana bakteri tidak dapat lagi dihancurkan oleh antibiotik yang sama. Ini berarti Anda akan memerlukan antibiotik lain untuk mengobati kondisi Anda. Tak jarang, sifat antibiotik ini “lebih keras” dan lebih mahal.

The Oman Medical Journal menyatakan bahwa resistensi bakteri memperumit pengobatan infeksi yang sebelumnya efektif dan murah. Akibatnya, jumlah orang sakit, angka kematian, dan biaya kesehatan meningkat.

Tidak hanya itu, jika Anda mendapatkan antibiotik dari dokter, biasanya ada tulisan “buang” di kemasan obat. Hal ini menandakan bahwa antibiotik harus dihentikan dan diminum sesuai petunjuk dokter.


Pemberian ASI eksklusif memang tidak mudah. Selain itu, untuk ibu yang sedang menyusui 2 bayi dengan usia yang berbeda atau dengan anak yang lebih besar secara bersamaan. Disebut sebagai tandem nursing, ada beberapa cara atau tips yang perlu diketahui orang tua agar efektif saat melakukannya.

Apa itu keperawatan tandem?

Menyusui tandem adalah istilah bagi ibu yang menyusui dua atau lebih anak yang berbeda usia. Biasanya bayi pertama sudah besar atau sudah balita dan yang lainnya baru lahir.

Pemberian makan tandem untuk dua bayi dapat dilakukan secara bergantian pada waktu yang sama (satu anak pada setiap payudara) atau secara terpisah pada interval tertentu.

Kiat untuk menyusui tandem yang efektif

Sebenarnya tidak ada aturan yang jelas untuk melakukan perawatan tandem. Karena bayi dan balita memiliki keadaan dan kebutuhan yang berbeda. Seiring waktu Anda akan menemukan apa yang terbaik untuk si kecil Anda. Berikut beberapa tips atau cara yang bisa Anda coba seperti:

Bicaralah dengan saudara perempuan

Sebelum melakukan tandem nursing, Anda harus terlebih dahulu memahami anak yang lebih besar. Beritahu saudara perempuan Anda untuk berbagi ASI dengan saudara perempuannya yang baru lahir karena dia belum bisa makan atau minum jenis susu lainnya.

Beritahu dokter

Anda tidak hanya harus berbicara dengan anak-anak, Anda juga harus memberi tahu dokter bahwa Anda sedang menjalani perawatan tandem. Hal ini dilakukan agar dokter anak akan memantau perkembangan bayi selama beberapa minggu pertama untuk memastikan ia mendapatkan cukup ASI.

Dahulukan adikmu

Namun, bayi yang baru lahir membutuhkan lebih banyak susu dari ibunya. Selain itu, bayi baru lahir biasanya disusui selama dua hingga tiga jam pada siang dan malam hari.

Jadi kamu bisa memprioritaskan menyusui adikmu. Ketika waktu menyusui adikmu sudah selesai, kamu bisa menyusui adikmu. Anda tidak perlu khawatir produksi ASI Anda menyusut. Selama kedua anak Anda menyusui, produksi ASI akan terus berlanjut.

Makan Makanan Sehat

Menyusui kakak dan adik sekaligus bukanlah hal yang mudah. Untuk itu Anda juga perlu mendapatkan makanan dan minuman yang cukup. Energi yang dihasilkan oleh makanan bergizi untuk ibu menyusui sangat membantu untuk memproduksi ASI lebih banyak. Jadi pastikan Anda memiliki pola makan yang seimbang, cukup kalori dan minum air mineral agar tetap terhidrasi.


Ada anggapan bahwa anak perempuan lebih dekat dengan ibu. Ini karena ikatan antara ibu dan anak perempuannya kuat. Ikatan ini bahkan sudah ada sejak anak masih dalam kandungan. Mari kita pelajari fakta tentang ikatan ibu-anak, berbagai kemungkinan kondisi dan bagaimana memperkuatnya.

Ikatan antara ibu dan anak perempuan lebih kuat

Orang tua memiliki pengaruh genetik dan lingkungan yang besar pada kognisi, perilaku, dan otak anak. Sebuah penelitian melakukan pemindaian MRI pada 35 keluarga sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab gangguan emosi yang sering diturunkan dari ibu kepada anak perempuannya.

Pemindaian menunjukkan bahwa ibu dan anak perempuannya memiliki asosiasi atau keterikatan positif pada volume materi abu-abu regional di otak di bagian otak yang mengatur emosi (sirkuit kortikolimbik), termasuk amigdala, hippocampus, korteks cingulate anterior dan korteks prefrontal.

Hubungan antara ibu dan anak lebih besar daripada hubungan antara ibu dan anak, ayah dan anak, dan ayah dan anak. Dengan kata lain, hubungan ibu-anak lebih terhubung secara emosional dan lebih pengertian.

Anak perempuan umumnya melihat ibu mereka sebagai panutan. Ia akan melihat dan meniru apa yang dilakukan ibunya. Namun, seiring bertambahnya usia, tidak dapat disangkal bahwa konflik dapat muncul di antara keduanya.

Bagaimana cara membangun ikatan ibu-anak?

Ibu berperan penting dalam membangun karakter anak. Untuk membantu anak Anda tumbuh menjadi orang yang baik, berikut ini cara membangun ikatan ibu-anak yang tepat:

Dengarkan saat anak berbicara

Alih-alih selalu merasa baik, cobalah untuk mendengarkan dengan seksama saat anak Anda berbicara. Dia bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan atau pikirkan. Ibu juga dapat mengajukan pertanyaan kepada anak untuk menghindari kesalahpahaman. Jangan menyela saat anak Anda menjelaskan. Ini membuat anak Anda merasa didengar dan dihargai, yang memperkuat ikatan antara Anda dan dia.

Jaga komunikasi tetap terbuka

Anak-anak sering takut untuk mengatakan hal-hal yang tidak mereka sukai tentang apa yang dilakukan ibu mereka. Jika anak menyimpannya untuk dirinya sendiri, kondisi ini dapat menyebabkan konflik berkepanjangan.

Biarkan anak itu memberi tahu Anda. Misalnya, anak Anda mungkin mengatakan bahwa dia tidak suka jika Anda terlalu protektif. Jelaskan kepadanya mengapa Anda melakukan ini dan lihat sendiri. Di sisi lain, Anda juga bisa mengatakan apa yang tidak disukai anak Anda, seperti pulang larut malam.

Cari tahu apa yang disukai anak-anak

Mencari tahu apa yang disukai anak-anak dapat memperkuat ikatan antara ibu dan anak. Misalnya, jika anak Anda suka bermain piano, Anda bisa membelikan atau mencoba memainkan piano untuknya.


Konflik dalam hubungan adalah hal yang wajar, termasuk dalam keluarga. Contoh konflik keluarga yang paling umum adalah perselisihan atau ketidaksepakatan antara satu sama lain. Meski wajar, urusan keluarga harus segera diselesaikan. Jika dibiarkan, konflik yang muncul dapat berdampak negatif pada kondisi psikologis Anda dan merusak hubungan Anda dengan anggota keluarga.

Bagaimana Anda menangani masalah dalam keluarga Anda?

Masalah keluarga harus segera diselesaikan dan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Hal ini penting untuk menghindari stres dan merusak hubungan antar anggota keluarga. Beberapa konflik bahkan bisa berujung pada kekerasan.
Berikut beberapa tindakan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah dalam keluarga:

  • Mengelola emosi

Hal pertama yang harus dilakukan ketika ada konflik dalam keluarga adalah mengelola emosi. Kebanyakan orang, terutama anak-anak, sangat sulit untuk tetap tenang saat ada masalah. Agar emosi Anda tidak meledak, istirahatlah sebelum kembali dengan pikiran dan hati yang lebih tenang.

  • Diskusikan pendapat

Jika ada konflik, setiap anggota keluarga akan berusaha memenangkan pertarungan dengan cara apa pun. Jika semua pihak tetap pada posisinya dan keras kepala, masalahnya tidak selesai. Oleh karena itu, cobalah untuk menurunkan ego dengan saling berkonsultasi.

  • Konsultasi dengan profesional

Jika masalah keluarga tetap ada dan tidak dapat diselesaikan melalui percakapan, segera konsultasikan dengan profesional. Sebagai pihak yang netral, para profesional membantu menemukan cara untuk keluar dari masalah dalam keluarga Anda.

Tips Membangun Hubungan Sehat dalam Keluarga

Untuk menghindari konflik dalam keluarga, pastikan hubungan dalam keluarga Anda dibangun dengan cara yang sehat. Berikut adalah beberapa tips untuk membangun hubungan keluarga yang sehat:

Jadikan keluarga sebagai prioritas

Begitu ramai di alam terbuka sehingga orang sering melupakan keluarga. Mulai sekarang, cobalah untuk menyisihkan beberapa menit setiap hari untuk bertemu, mengobrol, atau makan di meja yang sama.

Berkomunikasi satu sama lain

Komunikasi adalah salah satu kunci terpenting untuk menciptakan hubungan yang sehat dalam keluarga. Komunikasi memungkinkan setiap anggota keluarga merasa dimengerti dan memahami kondisi satu sama lain. Komunikasi juga mengajarkan anak-anak untuk bersikap hormat ketika mereka melihat orang dewasa di sekitar mereka berbicara dengan hati-hati dan penuh perhatian.

Bekerja bersama sebagai sebuah keluarga

Bekerja sama sebagai keluarga ketika menghadapi masalah tertentu. Jangan ragu untuk melibatkan pasangan atau anak-anak Anda dalam pemecahan masalah.

Saling mendukung

Jika anggota keluarga lain sedang dalam kesulitan atau sedih, jangan lupa untuk memberikan dukungan. Stres yang Anda rasakan juga akan berkurang jika Anda mendapatkan dukungan.

Cara mengatasi konflik keluarga dapat dilakukan dengan mengelola emosi, saling mendengarkan, mendiskusikan pendapat, sebelum memilih jalan tengah. Jika masalah yang Anda alami tidak dapat diselesaikan melalui percakapan, Anda harus berkonsultasi dengan profesional.


Menurut ahli, materialisme adalah sikap yang mengutamakan memperoleh banyak uang dan harta benda. Untuk mencegah tumbuhnya sikap tersebut pada anak Anda, berikut beberapa penyebab dan cara mengatasi materialisme pada anak yang bisa Anda lakukan.

Penyebab Materialistis pada Anak

Menurut sebuah penelitian, anak-anak materialistis memiliki dua keyakinan. Pertama, mereka menganggap bahwa memiliki kekayaan adalah definisi sukses. Kedua, memiliki barang tertentu membuatnya lebih menarik bagi banyak orang. Selain itu, ada beberapa alasan mengapa anak menjadi materialistis, antara lain:

Sering memberikan uang dan barang berharga sebagai hadiah

Tidak jarang orang tua memberikan uang dan barang berharga sebagai hadiah kepada anak-anaknya. Biasanya, uang dan barang berharga diberikan kepada anak-anak yang baru saja mencapai nilai ujian yang memuaskan atau mencapai prestasi di bidang ekstrakurikuler mereka. Kebiasaan ini bisa membuat anak berpikir bahwa kekayaan adalah tujuan utama hidup.

Terlalu banyak hadiah

Akibat dari orang tua yang sering memberikan hadiah kepada anak, ini bisa memicu terjadinya sifat materialistis. Karena mengajarkan anak bahwa cinta hanya bisa diberikan dalam bentuk hadiah.

Mengambil barang-barangnya

Orang tua yang sering menghukum anak dengan mengambil hartanya dapat membuat anak takut dipisahkan dari hartanya. Pada akhirnya, anak-anak akan bergantung pada kekayaan mereka untuk bahagia.

Jarang bermain dengan orang tuanya

Anak-anak yang jarang bermain atau menghabiskan waktu bersama orang tuanya mungkin merasa kesepian. Sebagai pelarian, anak mencari mainan dan barang elektronik sebagai teman.

Memiliki konflik dengan orang tuanya

Jika anak Anda merasa kalau orang tuanya kecewa padanya, ia dapat menemukan kenyamanan dan kedamaian dengan bermain dengan hal-hal favoritnya.

Bagaimana cara mencegah dan mengatasi anak materialistis?

Berikut beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi tumbuhnya sikap materialistis pada anak.

Jadilah teladan yang baik

Salah satu kunci untuk mencegah dan mengatasi perilaku materialistis pada anak adalah menjadi panutan yang baik bagi mereka. Jangan menjadi orang tua yang materialistis jika Anda tidak ingin anak-anak Anda memiliki kepribadian yang sama. Jangan tunjukkan obsesi terhadap objek atau properti tertentu di depan anak Anda.

Rayakan pengalaman lebih dari yang diharapkan

Coba ubah jenis hadiah yang Anda berikan kepada anak Anda. Jika Anda telah memberinya uang atau barang mewah, cobalah untuk memberinya pengalaman bepergian bersama keluarga ke mana pun dia mau.

Berikan contoh kedermawanan

Anak-anak belajar banyak dari sikap orang tua mereka. Oleh karena itu, cobalah untuk memberi contoh kepada anak Anda untuk bermurah hati atau sering berbagi dengan orang lain.

Tunjukkan pada anak Anda bahwa Anda adalah orang tua yang baik dan tidak pelit dengan orang lain. Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menyumbangkan uang untuk acara amal.

Pulang ke rumah bukan hanya berarti tempat untuk beristirahat setelah seharian beraktivitas di luar ruangan. Artinya lebih dari itu. Rumah yang nyaman bisa menjadi tempat untuk melupakan stres dan menghabiskan waktu berharga bersama keluarga.

Sebenarnya, rumah yang nyaman tidak harus luas dan dipenuhi interior kekinian. Apa indikator nyaman untuk satu orang mungkin berbeda untuk orang lain. Kemudian temukan arti dari setiap kenyamanan.

Bagaimana Anda membuat rumah Anda nyaman?

Ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk menjadikan rumah Anda tempat yang lebih nyaman. Mari simak pembahasan berikut ini:

Buang barang-barang yang tidak perlu

Kegiatan ini mungkin terasa klasik, tetapi manfaatnya sangat besar. Menyingkirkan hal-hal yang tidak perlu berfungsi seperti menutup kebocoran energi di rumah. Sebab, tanpa didasari banyak hal yang tidak perlu, hal ini menuntut pertanggungjawaban dari pemilik rumah. Melihat tumpukan barang elektronik yang rusak, dokumen yang berantakan dari tahun lalu hingga barang-barang kecil yang belum tersentuh dapat menciptakan energi negatif dan suasana hati yang berantakan.

Jadi mulailah mencari tahu barang mana yang boleh dan tidak boleh ada di rumah. Jika Anda dapat hidup tanpa barang-barang ini selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun, itu berarti tidak ada alasan untuk menyimpannya.

Menata Rumah

Langkah selanjutnya setelah menyingkirkan barang-barang yang tidak perlu adalah menata rumah sesuai luas permukaannya. Menetapkan tempat tertentu untuk item tergantung pada fungsinya. Hal ini membuat jelas item mana yang penting dan mana yang tidak. Selain itu, proses membersihkan rumah juga akan jauh lebih cepat. Dengan cara ini rumah yang nyaman dapat tercipta, di mana penghuninya merasa rileks dan bersemangat ketika mereka secara teratur melihat-lihat.

Sudut untuk bersantai

Jadikan rumah Anda tempat yang terlupakan setelah hari yang lelah dan stres. Buat sudut khusus di mana Anda dapat bersantai. Ini bisa menjadi pengingat fisik untuk menghilangkan stres dan bersantai setelah hari yang sibuk.
Dengan sudut ini, melepaskan stres menjadi kebiasaan tersendiri. Bentuknya tidak harus menjadi tempat yang tenang untuk bermeditasi, tetapi sudut yang sesuai dengan karakter Anda.

Aromaterapi

Mengaktifkan aromaterapi dengan aroma favorit Anda dapat mengubah suasana hati Anda secara signifikan. Memang, menurut penelitian, ada manfaat yang terkait dengan menghilangkan stres dengan menghirup aromaterapi. Bayangkan memasuki rumah atau ruangan tertentu dengan aroma yang menenangkan, yang pasti akan mengangkat mood.

Nyalakan musik

Ingin membuat rumah yang nyaman bagi penghuninya? Musik dapat membantu. Mendengarkan musik dapat memberikan energi atau relaksasi, tergantung pada jenis musik yang Anda dengarkan. Manfaatnya cukup signifikan, dan ini tentu akan membawa perasaan tenang di rumah Anda.


Mengetahui sejarah kemerdekaan Indonesia seringkali si kecil merasa bosan. Padahal, penting untuk mengetahui sejarah negara sendiri, lho. Selain pengetahuan, dengan belajar sejarah, anak Anda dapat belajar berpikir kritis, mengembangkan apresiasi dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, belajar tentang konsep waktu, nilai toleransi, moralitas, pembelajaran intelektual dan masih banyak lagi.

Indonesia memiliki sejarah panjang yang jika disajikan dengan baik dapat menggugah minat si kecil. Dari sejarah Indonesia sebelum kemerdekaan, sejarah Indonesia melawan penjajahan, hingga sejarah Indonesia setelah kemerdekaan. Karena belajar tentang sejarah sebenarnya tidak terbatas hanya di sekolah saja, kalian bisa membantu si kecil memahami pelajaran sejarah dan juga bisa memperkaya pengetahuan sejarah si kecil melalui berbagai kegiatan yang seru dan menyenangkan.

Berikut beberapa ide kegiatan yang bisa Anda lakukan bersama si kecil untuk belajar tentang sejarah Indonesia merdeka.

Belajar Sejarah Melalui Cerita Dongeng

Menceritakan atau membacakan cerita tentang perjuangan kemerdekaan adalah cara termudah untuk mengenalkan si kecil pada sejarah Indonesia. Melalui cerita, suatu peristiwa sejarah dapat tersampaikan dengan cara yang menarik bagi si kecil. Anda juga bisa mengenalkan tokoh sejarah melalui metode ini. Maka ketika berbicara tentang seorang pahlawan nasional, sampaikan juga apa saja sifat baik yang dimilikinya dan jasa-jasanya kepada bangsa Indonesia.

Kunjungi Tempat Bersejarah

Mengunjungi situs sejarah dan museum adalah cara yang bagus untuk mengajarkan sejarah kepada si kecil. Di tempat ini anak bisa langsung melihat bukti peninggalan sejarah yang nyata. Menggunakan jasa pemandu bisa membantu si kecil belajar tentang tempat-tempat bersejarah atau museum. Selain itu, sebelum berkunjung sebaiknya kalian memberikan gambaran sekilas tentang tempat bersejarah tersebut agar si kecil tertarik.

Belajar Sejarah Pada Uang

Anak Anda mungkin sudah mengetahui nilai nominal dari uang kertas yang dimilikinya, namun ia belum tentu mengetahui pahlawan nasional yang gambarnya ada pada uang kertas tersebut. Yuk, diskusikan dengan si kecil tentang pahlawan bangsa dalam mata uang Rupiah kita, apakah mereka siap mendanai jasa untuk bangsa Indonesia. Kemudian kamu juga bisa membahas pahlawan di lembar mata uang sebelumnya.

Buatlah Buku Tentang Sejarah

Yuk, ajak si kecil membuat booklet tentang momen bersejarah atau pahlawan nasional. Ia dapat memilih dalam kaitannya dengan apa yang dipelajarinya di sekolah sehingga kegiatan ini dapat membantu proses belajarnya. Minta dia untuk mencari informasi sebanyak mungkin dari buku dan internet, lalu tuliskan poin-poin penting yang ingin dia masukkan ke dalam bukunya. Si kecil Anda kemudian dapat menghias buku dengan foto mereka sendiri atau mencetak foto yang mereka dapatkan dari internet untuk ditempel di buku mereka. Dengan cara ini, kalian juga mendukung si kecil untuk mengasah kreativitasnya saat menciptakan sebuah karya seni.

Ayo para orang tua ceritakan sejarah kemerdekaan Indonesia dari kecil hingga kecil, agar kelak menjadi seseorang yang cinta dan berbakti pada tanah air Indonesia.