Kayaknya seluruh orang telah ketahui, kalau hidup itu hendak senantiasa berkeliling. Durasi hendak lalu berjalan. Alhasil tidak terdapat yang senantiasa. Seluruh orang hendak berkembang, bertumbuh, dari bayi hendak berkembang jadi kanak- kanak, setelah itu anak muda, jadi berusia, kemudian hendak jadi orang berumur, serta kesimpulannya jadi lanjut usia. Serta di tiap tahap itu, banyak orang hendak mempunyai pandangan yang berbeda- beda. Pola pikir orang hendak lalu berganti. Serta kesimpulannya yang tadinya sedang berasumsi yang praktis, yang tidak berasumsi jauh, esoknya hendak hingga di titik dimana ia hendak berasumsi jauh. Jadi seorang yang lebih berusia serta bijak.
Hidup Hendak Senantiasa Berkeliling Jadi Janganlah Sangat Larut Dalam Perasaan
Dari sana kita dapat amati, kalau durasi hendak lalu berjalan. Serta itu fakta raga yang hendak amat nampak kalau durasi lalu berjalan. Serta terdapat pula orang yang tadinya sulit, kesimpulannya jadi orang yang terletak apalagi jadi salah satu orang yang amat mempengaruhi, serta demikian juga kebalikannya. Jadi apapun yang kita jalani saat ini, janganlah sangat puas hendak itu. Janganlah sangat larut dengan kondisi yang saat ini kita lagi lakukan. Sebab durasi hendak berkeliling, alhasil dapat saja esok kita hendak hadapi suatu yang amat bertolak balik dengan kita yang hari ini.
Demikian juga legal dengan perasaan, dimana dikala kita hadapi senang, ataupun pilu, ataupun marah sekalipun. Kita janganlah sangat larut dengan perasaan- perasaan itu. Sebab perasaan itu tentu hendak lalu, bagus kilat ataupun lelet. Janganlah sangat terbawa dengan perasaan itu. Semacam, jika lagi pilu ataupun kecewa, betul bisa, tetapi janganlah sangat larut. Sebab durasi hendak lalu, serta dengan berjalannya durasi, perasaan pilu serta kecewa itu hendak berangsur membaik. Serta legal pula dengan perasaan senang. Dikala kita senang, janganlah kita sangat larut dengan perasaan senang.
Bisa jadi untuk sebagian orang berasumsi, mengapa jika senang tidak bisa sangat larut? Bukankah bagus bila kita senang? Memanglah bagus bila kita senang. Tetapi bila kita sangat larut dengan perasaan senang itu. Hingga kita tidak hendak sedia ataupun hendak hadapi shock dikala dimana kamu dihadapkan dengan suatu insiden yang memasygulkan. Sebab kamu yang telah sangat aman dengan rasa senang yang lebih dahulu.