Apakah kalian pernah memaksakan kehendak kalian untuk sesuatu yang kalian inginkan. Dan itu kalian ingin sekali. Tapi rasanya begitu sulit. Rasanya itu tidak bisa dikabulkan. Karena terlalu sulit. Dan itu tidak bisa dicapai oleh kalian. Sehingga kalian mengupayakan berbagai cara untuk mendapatkan itu. Kalian memohon, sampai itu bisa diberikan, dan akhirnya diberikan. Ya anda senang, anda merasa sangat bahagia akan itu. Tapi, ternyata di tengah jalan hal yang anda usahakan itu jatuh dan berantakan. Apa yang kalian rasakan?
Banyak Orang Yang Memaksakan Kehendak Dan Akhirnya Malah Berantakan Di Tengah Jalan
Banyak orang di dunia ini yang pernah memaksakan kehendak mereka secara tidak langsung. Ada juga yang secara terang-terangan memaksakan kehendak mereka, tanpa perduli apa kata orang yang ada di sekitar mereka. Mereka sudah tidak peduli apa yang terjadi setelah itu. Pokoknya di pikiran mereka hanya ingin keinginan mereka dituruti. Dan sudah. Banyak sekali hal seperti ini terjadi. Dan kita pasti pernah melakukan itu. Seperti hal paling simpel saja, saat kita ingin keluar bersama teman, tapi saat kita meminta izin kepada orang tua, mereka tidak mengizinkannya. Dan kita akan memohon-mohon untuk bisa diizinkan.
Kita akan memohon sampai kita akan mengupayakan apapun agar dapat diberi izin oleh orang tua. Karena seingin itu kalian ingin keluar nongkrong bersama teman-teman. Apalagi semua pada pergi, dan kalian sendiri, gak ikut, rasanya sangat disayangkan. Sehingga kita akan mengupayakan segala sesuatu sampai orang tua bisa memberikan izin. Sampai akhirnya dia akan memberikan beberapa janji dan iming-imingan, sebagai jaminannya. Seperti janji tidak akan pulang malam, atau nanti deh, besok kalian yang cuci piring, kalau hari ini diizinkan keluar.
Pasti kalian pernah melakukan itu kan? Dan bagaimana rasanya? Dan setelah itu kalian diizinkan, dan keluar. Tapi saat keluar, tiba-tiba terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya, handphone mu hilang, ketinggalan di suatu tempat atau di maling orang. Dan akhirnya pulang dengan air mata dan akhirnya berpikir, coba kalau dari awal, dia nurut, dan tidak memaksakan kehendak. Pasti tidak terjadi seperti ini. Disitu akan ada penyesalan, dan itu pun yang akan kita rasakan kalau kita melakukan hal yang sama, yaitu memaksa.