Sepertinya sudah menjadi hal yang biasa dimana seseorang yang kalau memiliki kemauan, ada maunya, pasti akan menjadi sangat baik. Dari kecil juga kita sudah bersikap seperti ini. Walaupun bisa dibilang ini tidak baik. Dimana baik hanya saat ada maunya saja. Tapi setelah itu, sudah. Tapi secara tidak sadar, sikap ini sudah sering kita lakukan bahkan sejak kita kecil. Sejak kita masih kecil kita sudah sering melakukan ini. Sehingga keterusan lah sampai kita sudah menjadi dewasa.
Orang Akan Menjadi Seseorang Yang Sangat Baik Saat Dia Ada Maunya
Misalnya saat kita ada maunya. Kita ingin mainan, kita sering minta ke orang tua tapi tidak dibolehin. Bahkan sampai marah-marah. Dan dari situ, kita mengganti strategi kita menjadi. Kita harus melakukan hal yang baik, saat kita melakukan hal yang baik orang tua akan senang dan saat senang, akan lebih mudah untuk meminta sesuatu. Sehingga kita juga menerapkan itu dimana kita akan bersikap baik, kita membersihkan kamar kita. Kita menyapu, cuci piring, kita baik-baikin orang tua. Dan kemudian, saat orang tua sedang santai, barulah kita membuka pembicaraan tentang maksud dan tujuan kita.
Dan sebagian besar dengan cara itu berhasil. Sehingga sikap tersebut masih terus dilakukan sampai sekarang ini. Dimana kalau ada mau baru sangat baik. Dan sudah tidak hanya kepada orang tua. Tapi kita juga menerapkan kepada orang lain juga. Misalnya teman, pacar, dan lainnya. Sehingga itu menjadi sikap yang akan terus ada. Seperti tradisi. Yang akan turun temurun. Sikap seperti ini tidak direkomendasi ya. Karena jika orang berpikir seperti ini. Ini akan menimbulkan pola pikir yang baru dimana, dengan berbuat baik, kita mendapatkan hadiah.
Sehingga membuat orang untuk melakukan hal baik mereka harus membutuhkan alasan. Dan jadinya orang melakukan sesuatu malah tidak ikhlas jadinya. Saat orang melakukan kebaikan, mereka malah menagih sesuatu, seperti hadiah atau semacamnya. Dan ini yang tidak baik. Dan kebiasaan ini kalau bisa jangan dilakukan terus menerus.